Cara Membangun Keamanan E-Commerce

Untuk membangun sebuah E-Commerce perlu diperhatikan segi keamanannya. Jika keamanan yang dibangun kuat, maka konsumen menjadi lebih nyaman dalam bertransakasi. Dan ini akan mendatangkan trafic yang lebih banyak. Berikut ini cara agar E-Commerce yang dibangun "lebih aman",

 1. Menggunakan Protokol SSL (secure socket layer)
Merupakan protokol pengamanan data transfer dari browser pembeli ke webserver toko online. Agar sebuah E-commerce dapat dipercaya keamananannya oleh konsumen, diperlukan digital certificate dari lembaga resmi. Hal ini memungkinkan file disebuah E-commerce terproteksi password. contoh lembaga resmi yang mengeluarkan digital certificate : Netscape Certificate Server, verisign, Thawte.
SSL melindungi informasi data konsumen, dan data toko online. konsumen perlu memastikan keamanan toko online, sebelum melakukan pembelanjaan. Cara memastikannya, terdapat gambar gembok kunci disebelah kiri addres bar, selain itu koneksi yang biasanya diawali http harus berubah menjadi https.

2. Mengatur Alert System untuk aktifitas yang mencurigakan.
Manfaat penggunaan Alert System adalah Memperoleh pemberitahuan melalui media email atau sms ke pemilik asli tentang berbagai informasi terbaru terkait tentang hal yang mencurigakan yang menggunakan namanya. Misal jika seseorang terbiasa berbelanja disebuah web dengan jumlah nominal tidak lebih dari 1 juta, tiba-tiba ada transaksi yang mengatasnamakan orang tersebut lebih dari 1 juta. Maka web tersebut akan mengirim informasi ke pemilik asli, bahwa ada transaksi mencurigakan yang dilakukan.

3. Keamanan Server
Server WWW menyediakan fasilitas agar client dari tempat lain dapat mengambil informasi dalam bentuk berkas (file), atau mengeksekusi perintah (menjalankan program) di server. Fasilitas pengambilan berkas dilakukan dengan perintah “GET”, sementara mekanisme untuk mengeksekusi perintah di server dapat dilakukan dengan “CGI” (Common Gateway Interface), Server Side Include (SSI), Active Server Page (ASP), PHP, atau dengan menggunakan servlet (seperti pernggunaan Java Servlet). Kedua jenis servis di atas (mengambil berkas biasa maupun menjalankan program di server) memiliki potensi lubang keamanan yang berbeda.
Adanya lubang keamanan di sistem WWW dapat dieksploitasi dalam bentuk yang beragam, antara lain:

•    Informasi yang ditampilkan di server diubah sehingga dapat mempermalukan perusahaan atau organisasi anda (dikenal dengan istilah deface1);

•    Informasi yang semestinya dikonsumsi untuk kalangan terbatas (misalnya laporan keuangan, strategi perusahaan anda, atau database client anda) ternyata berhasil disadap oleh saingan anda (ini mungkin disebabkan salah setup server, salah setup router / firewall, atau salah setup authentication).

•    Informasi dapat disadap (seperti misalnya pengiriman nomor kartu kredit untuk membeli melalui WWW, atau orang yang memonitor kemana saja anda melakukan web surfing).

•   Server diserang (misalnya dengan memberikan request secara bertubi-tubi) sehingga tidak bisa memberikan layanan ketika dibutuhkan (denial of service attack).

•    Untuk server web yang berada di belakang firewall, lubang keamanan di server web yang dieksploitasi dapat melemahkan atau bahkan menghilangkan fungsi dari firewall (dengan mekanisme tunneling).

4. Menggunakan Penomoran untuk setiap pemesanan
Alasannya seperti contoh kode unik, nah kode unik merupakan nominal unik yang di tambahkan dalam total pembayaran untuk mempermudah proses verifikasi.Pembhan kode uik ini sendiri sebagai pembeda antara pembayaran yang kamu lakukan dengan pembayaran yang dilakukan oleh pembeli lainnya.
Referensi:
TINJAUAN KEAMANAN SISTEM TRANSAKSI DAN PEMBAYARAN PADA E-COMMERCE STUDI KASUS TOKO ONLINE www.buahonline.com, Mateus Mas Belalawe, Teknik Informatika, STIKOM Artha Buana Kupang, Yogyakarta, 9 Maret 2013.

http://www.langitkomputer.com/2015/12/jurnal-sistem-keamanan-komputer.html

https://docs.google.com/forms/d/1U9Ve-I50tq-PjDIRwLN-UzSkDDM26AqPVU4kdo1ziLQ/viewform?formkey=dDV2bVZCemFxWDhDejJZamN

0 komentar:

Posting Komentar